
Jika
kita tengok langit malam pada bulan Januari-Februari akan tampak sebuah pola rasi bintang yang jelas: tiga buah bintang cukup terang,
terletak sejajar, ditemani bintang-bintang terang di atas-bawah, kanan-kirinya.
Orang pun langsung mengenali pola ini sebagai Orion, salah satu rasi bintang
yang populer. Begitu populernya ia hingga dikenali oleh berbagai peradaban kuno
manusia. Berbagai cerita pun berkembang tentang pemburu perkasa yang satu ini.
Dikisahkan dalam mitologi Yunani
bahwa Orion jatuh cinta kepada Merope dan ingin menikahinya. Namun ayah Merope,
Raja Oenopion tidak begitu menyukai Orion untuk menikahi anaknya. Orion
berusaha memiliki Merope dengan berbagai cara, termasuk dengan kekerasan.
Setelah berkonsultasi dengan Dyonisius, Oenopion menyihir Orion tidur ke dalam
tidurnya yang panjang. Tidak hanya itu, ia pun membutakan mata Orion.
Setelah bangun dari tidurnya yang
panjang, Orion mencari bantuan pada seorang peramal agar dapat melihat kembali.
Peramal itu kemudian mengatakan pada Orion bahwa ia harus melakukan perjalanan
ke timur dan membiarkan matanya disinari sinar matahari agar penglihatannya
kembali. Orion pun melakukannya. Kemudian ia hidup di Kreta sebagai seorang
pemburu nan gagah, dimana Dewi Artemis jatuh cinta kepadanya namun akhirnya
membunuhnya. Kita pun sekarang dapat melihatnya sebagai seorang pemburu yang
mendiami langit utara dengan ditemani dua anjing setianya, Canis Major dan
Canis Minor.
Mudah
sekali bagi kita untuk menemukan rasi bintang Orion dengan mata telanjang. Untuk melihatnya
sebagai seorang pemburu, langsung saja kita kembangkan imajinasi kita. Tiga
bintang sejajar yang cukup terang; Alnitak (zeta Orionid), Alnilam (epsilon
Orionid), Mintaka (delta Orionid) membentuk sabuk sang pemburu. Bergeser ke
sebelah selatannya, tiga buah bintang yang lebih redup menandakan pedangnya. Di
ujung sebelah kiri, bintang Betelgeuse (alpha Orionids) digambarkan sebagai
bahu Orion. Di bawahnya secara diagonal terdapat bintang Rigel (Beta Orionids)
yang membentuk kaki Orion.
Sebetulnya terang bintang Rigel
melebihi terang bintang Betelegeuse. Rigel adalah bintang raksasa biru-putih
bermagnitudo 0.08 sedangkan Betelgeuse bintang variable raksasa merah yang
magnitudonya bervariasi antara 0.14 – 1.3. Rigel adalah bintang ke 6 paling
terang di langit dan paling terang di rasi Orion. Betelegeuse termasuk ke dalam
20 bintang paling terang di langit.
Dalam rasi Orion terdapat lebih
banyak bintang lagi selain yang telah disebutkan di atas. Beberapa di antaranya
ada Bellatrix, Nair al Saif, dll. Bintang-bintang dalam rasi Orion ada yang
berupa bintang ganda. Sebetulnya Rigel adalah salah satu contoh bintang ganda
dalam rasi Orion. Namun bintang pendamping Rigel, mempunyai magnitudo 7
sehingga sangat redup cahayanya. Dengan menggunakan teleskop kecil masih susah
untuk memisahkan Rigel dari bintang pendampingnya.
Orion juga kaya akan nebula, di
antaranya adalah M42, M43, M78. Nebula yang menjadi favorit para astronom
adalah M42, yang bersama-sama dengan dua bintang lainnya membentuk pedang
Orion. Dengan magnitudo 4.0, semula para astronom mengira M42 sebuah bintang
karena dengan mata telanjang M42 memang tampak di langit seperti sebuah
bintang. Namun pada tahun 1618 astronom Rennus Cysatus menemukan bahwa M42
sebenarnya adalah sebuah nebula besar.
Tidak seperti nebula lainnya, M42
tidak hanya merefleksikan cahaya tetapi juga mengemisi cahaya. Telah lama para
astronom mempelajari nebula berjarak 1500 tahun cahaya dari bumi ini dengan
bantuan teleskop Hubble. Mereka memperkirakan bahwa di tengah nebula ini
merupakan nursery bagi sekitar 700 bintang muda.
Yang tidak kalah terkenal dari rasi
Orion adalah Orionid Meteor Shower yang biasanya terjadi pada 15 – 29 Oktober.
Biasanya hujan meteor orion ini mencapai puncaknya pada tanggal 21. Sekitar 20
meteor per jamnya dapat terlihat. Tetapi ini dapat bervariasi dari 7 sampai 35
meteor per jam.
Tampaknya hujan meteor Orionid sudah
mengundang perhatian sejak lama. Tercatat bahwa astronom Amerika, Edward
Herrick, memperhatikan hujan meteor ini pertama kali pada tahun 1839. Pada 1864
astronom berkebangsaan Inggris, Alexander Herschel, melakukan observasi yang detil
untuk pertama kalinya. Pada akhir abad 19 hujan meteor ini adalah salah satu
hujan meteor yang paling banyak diobservasi.
Tentunya setelah membaca ini anda
dapat menceritakan pada teman anda kisah tragis di balik rasi Orion, bukan?
Atau anda tuliskan dalam agenda tahunan anda berakhir pekan di kawasan
pegunungan untuk memburu hujan meteor Orionid bulan Oktober nanti. Selamat
memburu sang pemburu.
0 komentar:
Posting Komentar